Friday, 5 January 2024

Beyond the Books Chapter 9 : "Kriminalisasi Jurnalistik part 3 FINALE" bersama Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom

 at least but not last..

Selain kriminalisasi yang dikenakan UU ITE dan pasal karet lainnya..

ada juga yang berakhir dengan tragis..

pergi dan meninggalkan kita sebuah karya tulisan.. sebuah hasil pemikiran.. sebuah bukti bahwa kebebasan pers perlu dijaga dan diperjuangkan

Pasalnya, seorang wartawan haruslah bersikap netral, tidak memihak serta harus memenuhi semua kode etik jurnalistik. Tak ayal, demi mempertahankan kebenaran, beberapa wartawan telah gugur di negeri ini, bahkan ada yang dibunuh saat bertugas.

Siapa saja? Berikut diantaranya seperti dikutip dari tempo.

1. Fuad M Syafruddin alias Udin (1996)

Wartawan pertama yang dibunuh saat bertugas adalah Fuad M Syafruddin alias Udin. Pembunuhan Udin diyakini kuat karena dia kerap mengkritik kebijakan Pemerintah Kabupaten Bantul.

Diketahui, Udin banyak menulis ihwal korupsi dan bobroknya pemerintahan Bantul saat itu. Dari kasus pembunuhan ini terungkap satu kenyataan mengejutkan, yakni temuan memo dari Bupati Bantul Sri Roso untuk bawahannya yang meminta soal Udin ini “diselesaikan” sebelum 17 Agustus 1996.

2. Agus Mulyawan

Jurnalis Asia Press ini meninggal pada 25 September 1999 di Timor Timur, tak lama setelah referendum yang menandai lepasnya Timor Timur dari Indonesia.

Dia meninggal dalam penembakan di Pelabuhan Qom, Los Palos, yang diduga dilakukan oleh milisi yang dibina militer Indonesia.

3. Adriansyah Matrais

Jurnalis Tabloid Jubi dan Merauke TV ini ditemukan tewas dalam kondisi penuh luka pada 29 Juli 2010 di Gudang Arang, Sungai Maro, Merauke, Papua.

Anehnya, pihak kepolisian Merauke meyakini jurnalis ini tewas tenggelam. Setelah itu, tak dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus pembunuhan ini.

4. Naimullah

Naimullah bekerja sebagai wartawan Sinar Pagi di Kalimantan Barat. Ia tewas pada 25 Juli 1997 dengan dugaan tewas karena dianiaya. Naimullah ditemukan tewas dalam mobil pribadi jenis Isuzu Challenger yang saat itu terparkir di kawasan Pantai Penimbungan, Mempawah, Pontianak, Kalimantan Barat.

5. Herliyanto

Wartawan yang dibunuh saat bertugas berikutnya adalah Herliyanto. Ia adalah seorang wartawan lepas Tabloid Delta Pos Sidoarjo ditemukan tewas pada 29 April 2006 di hutan jati Desa Taroka, Probolinggo, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi yang didapatkan polisi pada saat itu, kematian Herliyanto untuk Radar Surabaya ini terkait pemberitaan kasus korupsi anggaran pembangunan oleh mantan Kepala Desa Tulupari.

6. Ersa Siregar

Ersa Siregar merupakan jurnalis RCTI. Ia tewas ketika melakukan liputan konflik di Nanggroe Aceh Darussalam pada tahun 2003.

Dimana saat itu, 1 Juli 2003 Ersa bersama juru kamera Ferry Santoro dilaporkan hilang di Kuala Langsa. Empat hari berselang, mobil yang digunakan keduanya ditemukan di Langsa.

Pada 29 Desember 2003, terjadi baku tembak pasukan TNI dengan Gerakan Aceh Merdeka di Kuala Maniham, Simpang Ulim. Ersa meninggal pada kejadian ini.

Itulah enam wartawan yang dibunuh saat bertugas. Selain enam di atas, masih banyak wartawan lain di Indonesia yang tewas terbunuh

nama-nama diatas bukanlah sekedar angka tapi mereka adalah pejuang yang mencoba memberikan sudut pandang yang berbeda agar publik bisa menilai, jangan sampai ada nama lagi yang menjadi hiasan batu nisan karena kebebasan pers yang tidak lagi bebas, menjadi kendaraan sebuah dinasti.

No comments:

Post a Comment

Komunikasi Organisasi 10 : Kampus Bukan Cuma Kuliah: Ada Dosen, Serikat, dan Cerita!

Halo teman-teman pembelajar komunikasi organisasi, Apa iya kampus itu cuma tempat belajar dan ujian? Padahal di balik aktivitas akademik, a...