Thursday, 13 March 2025

Komunikasi Organisasi 1 : Kenalan dengan Teori Organisasi!

Jalan - Jalan ke Kota Malang,

Jangan lupa beli Tahu,
Kalau ingin organisasi berkembang,
Teori organisasi harus kita tahu!

Halo teman-teman!

Pernah nggak sih kalian kepikiran, kok ada organisasi yang sukses berkembang, tapi ada juga yang bubar jalan? Nah, ternyata semua itu ada ilmunya! Dalam dunia organisasi, ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana organisasi bisa berjalan dengan baik. Yuk, kita bahas dengan santai! 


1. Teori Klasik (Teori Mesin) 

Teori ini menganggap organisasi seperti mesin, di mana setiap bagian punya tugas yang jelas dan sistemnya tertata rapi.

Penemu: Frederick Taylor (Teori Manajemen Ilmiah, 1911), Henri Fayol (Teori Administrasi, 1916), Max Weber (Teori Birokrasi, 1922).

Kelebihan:
✔ Struktur jelas dan terorganisir.
✔ Efisiensi kerja tinggi.
✔ Aturan tegas, jadi nggak ada yang bekerja seenaknya.

Kekurangan:
✖ Terlalu kaku, sulit beradaptasi dengan perubahan.
✖ Karyawan sering dianggap seperti "robot kerja" tanpa memperhatikan emosi mereka.

Contoh nyata? Pabrik produksi dengan pembagian kerja ketat!


2. Teori Hubungan Manusiawi

Kalau teori ini sih lebih manusiawi! Intinya, organisasi harus memperhatikan kesejahteraan anggotanya agar mereka bekerja dengan lebih semangat.

Penemu: Elton Mayo (Eksperimen Hawthorne, 1930-an).

Kelebihan:
✔ Karyawan lebih termotivasi dan nyaman bekerja.
✔ Komunikasi lebih baik antar anggota organisasi.
✔ Meningkatkan kreativitas dan inovasi.

Kekurangan:
✖ Kadang jadi kurang fokus pada efisiensi kerja.
✖ Bisa terjadi subjektivitas dalam pengambilan keputusan.

Coba deh lihat startup seperti Google, yang memperhatikan kenyamanan karyawannya!


3. Teori Sistem

Teori ini melihat organisasi sebagai sebuah sistem yang saling terhubung. Jadi, kalau ada satu bagian yang bermasalah, bisa berdampak ke bagian lain.

Penemu: Ludwig von Bertalanffy (Teori Sistem Umum, 1950-an).

Kelebihan:
✔ Organisasi lebih fleksibel dan bisa beradaptasi.
✔ Semua bagian organisasi bekerja selaras.
✔ Cocok untuk organisasi yang kompleks seperti universitas atau perusahaan besar.

Kekurangan:
✖ Kalau satu bagian bermasalah, bisa berpengaruh ke semuanya.
✖ Butuh banyak koordinasi, jadi bisa memperlambat pengambilan keputusan.


4. Teori Kontingensi

Teori ini fleksibel banget! Intinya, nggak ada satu cara terbaik untuk menjalankan organisasi. Semua tergantung pada situasi dan kondisi.

Penemu: Joan Woodward (1958), Paul Lawrence & Jay Lorsch (1967).

Kelebihan:
✔ Bisa disesuaikan dengan keadaan.
✔ Organisasi lebih fleksibel dan inovatif.
✔ Cocok untuk organisasi yang sering mengalami perubahan.

Kekurangan:
✖ Butuh pemimpin yang bisa menganalisis situasi dengan baik.
✖ Kalau terlalu sering berubah, organisasi bisa kurang stabil.

Cocok banget buat startup yang harus beradaptasi dengan tren pasar!


Kesimpulan

Nggak ada teori yang paling benar atau salah. Organisasi yang sukses biasanya menggabungkan berbagai teori sesuai kebutuhan. Misalnya, perusahaan bisa pakai Teori Klasik untuk struktur, Teori Hubungan Manusiawi untuk motivasi, dan Teori Kontingensi untuk fleksibilitas.


Referensi :

Bertalanffy, L. von. (1950). An Outline of General System Theory. The British Journal for the Philosophy of Science.

Katz, D., & Kahn, R. L. (1966). The Social Psychology of Organizations. John Wiley & Sons.

Daft, R. L. (1983). Organization Theory and Design. South-Western College Pub


Komunikasi Organisasi 10 : Kampus Bukan Cuma Kuliah: Ada Dosen, Serikat, dan Cerita!

Halo teman-teman pembelajar komunikasi organisasi, Apa iya kampus itu cuma tempat belajar dan ujian? Padahal di balik aktivitas akademik, a...